6 Tokoh Sejarah Dunia Yang Paling Fenomenal
Sejarah telah melahirkan banyak tokoh dan pelakunya. Sebagai orang yang mewarisi sejarah, tentunya belajar dari mereka yang telah menjadi bagian dari sejarah adalah cara paling arif untuk menjalani sejarah kita sendiri. Dan para tokoh sejarah tersebut, selain dari apa yang kita kenal selama ini, ternyata mempunyai sisi yang perlu kita ketahui dan bisa kita ambil nilainya. Inilah Fakta Unik Tokoh Sejarah Dunia
1. Kubilai Khan
Siapa yang tak kenal dengan tokoh yang satu ini. Ekspansinya
kepenjuru dunia meninggalkan rekam sejarah hingga hari ini. Kaisar Mongol yang
sangat kejam dan ekspansif ini ternyata memiliki sisi toleransi yang sangat
tinggi. Percaya tidak, Kubilai Khan adalah tokoh pemimpin dunia pertama yang
menyatakan bahwa hari-hari besar agama Buddha, Kristen, Yahudi, dan Islam
dijadikan sebagai hari libur resmi kenegaraan. Asal tahu saja, Kubilai Khan
adalah cucu dari Genghis Khan yang sangat legendaris itu yang memiliki
kekuasaan yang merentang dari perbatasan Eropa, Timur Tengah, hingga hampir
seluruh Asia Timur pada abad ke-13. Dengan kata lain, hari libur resmi
kenegaraan pada tiap hari besar agama di dunia memang memungkinkan untuk
dilakukan oleh Kubilai Khan karena luasnya wilayah kekuasaannya.
2. Galileo Galile
Lahir dalam masa “dark age”, Galileo Galilei hidup kurang
beruntung. Setelah pandangan-pandangan ilmiahnya soal tata surya membuat
dirinya berurusan dengan pihak gereja, kematiannya pun dirundung masalah. Saat
kematiannya pada tahun 1642, jasadnya tidak langsung dikubur, tapi tetap
disimpan hingga tahun 1737, kira-kira hampir seabad. Tak cukup hanya itu,
sebelum dikubur di Gereja Santa Croce, Florence, Italia, seorang bangsawan tega
memotong tiga jari Galileo sebagai kenang-kenangan. Dua dari jari itu kemudian
dimiliki oleh seorang dokter Italia, dan jari ketiga-sepotong jari tengah-saat
ini berada di Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di Florence, Italia, dipajang
menunjuk ke langit di atas tiang marmer.
3. Abraham Lincon
Tak terbantahkan lagi bahwa Lincoln adalah bapak bangsa
Amerika. Tapi anehnya, untuk ukuran seorang tokoh kelas dunia, hidupnya
dipenuhi dengan berbagai kegagalan dan tragedi. Tahun 1831 dia mengalami
kebangkrutan dalam usahanya. Tahun 1832 dia menderita kekalahan dalam pemilihan
tingkat lokal. Tahun 1833 dia mencoba usaha lagi dan kembali bangkrut. Tahun
1835 istrinya meninggal dunia. Tahun 1836 dia menderita tekanan mental yang
sangat berat dan hampir saja masuk rumah sakit jiwa. Tahun 1837, dia kalah
dalam suatu kontes pidato. Tahun 1840, ia gagal dalam pemilihan anggota senat
AS. Tahun 1842, dia menderita kekalahan untuk duduk di dalam kongres AS. Tahun
1848 ia kalah lagi di kongres. Tahun 1855, lagi-lagi gagal di senat. Tahun 1856
ia kalah dalam pemilihan untuk menduduki kursi wakil presiden. Tahun 1858 ia
kalah lagi di senat. Tahun 1860 akhirnya dia menjadi presiden Amerika Serikat.
Dan yang terakhir, pada tahun 1865, selesai menonton opera, John Wilkes Booth,
seorang aktor opera, menembaknya hingga tewas!
4. Johannes Brahm
Dia adalah seorang komposer besar yang pernah dimiliki
bangsa Jerman. Hidup tahun 1883 – 1897. Banyak karya besar lahir dari
tangannya. Salah satunya yang masyhur adalah Wiegenlied, Op. 49 No. 4 (“Lagu
Nina Bobo”, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Brahms’ Lullaby). Sebagai
seorang seniman tentunya banyak orang berpendapat bahwa perasaan mereka sangat
halus dan peka. Tetapi komposer yang satu ini tidak. Ia sangat benci dengan
binatang. Setiap malam dalam hidupnya, ia naik keloteng rumahnya, mengambil
busur dan anak panah, dan membunuh semua kucing milik tetangganya.
5. Wilhelm Steinitz
Lahir 17 Mei 1836 – meninggal 12 Agustus 1900 (pada umur 64
tahun) ialah seorang pecatur dan juara catur dunia resmi pertama antara tahun
1886 hingga 1894. Ia berasal dari keluarga Yahudi dari Wina di
Austria-Hongaria. Kemudian ia tinggal di Inggris dan kemudian mengubah namanya
dari Wilhelm menjadi William. Di tahun-tahun akhir hidupnya ia pindah beserta
keluarganya ke Amerika Serikat, dan kemudian menderita sifilis. Pada masa
tuanya, ia secara perlahan-lahan dijangkiti kegilaan, dan sering merasa bahwa ia
dapat menelepon seseorang tanpa menggunakan telepon, ataupun bermain catur
tanpa menyentuh bidak. Puncak kegilaannya terjadi saat Steinitz mengumumkan
kepada masyarakat luas bahwa ia hendak menantang Tuhan untuk bermain catur.
Lebih parah lagi, ia menawarkan fur satu bidak dalam pertandingan ini!
6. Napoleon Bonaparte
Saat berperang di Timur Tengah tahun 1799, ia bermaksud
melepaskan 1200 tentara Turki yang berhasil ditawan Perancis, ketika Perancis
berhasil merebut Jaffa. Saat itu Napoleon sedang terserang influenza. Saat
menginspeksi pasukan, Napoleon terserang batuk berat hingga ia mengutuk “ Ma
sacre toux! “ (Batuk sialan!). Perwira pendamping Napoleon merasa sang jenderal
mengatakan Massacrez Tous (Bunuh semua). Akibatnya, 1200 orang tawanan Turki
itu dieksekusi mati. Tragedi kemanusiaan dalam sejarah yang disebabkan hanya
karena batuk sang jenderal dan kuping perwira yang soak!
Siapa yang tak kenal dengan tokoh yang satu ini. Ekspansinya
kepenjuru dunia meninggalkan rekam sejarah hingga hari ini. Kaisar Mongol yang
sangat kejam dan ekspansif ini ternyata memiliki sisi toleransi yang sangat
tinggi. Percaya tidak, Kubilai Khan adalah tokoh pemimpin dunia pertama yang
menyatakan bahwa hari-hari besar agama Buddha, Kristen, Yahudi, dan Islam
dijadikan sebagai hari libur resmi kenegaraan. Asal tahu saja, Kubilai Khan
adalah cucu dari Genghis Khan yang sangat legendaris itu yang memiliki
kekuasaan yang merentang dari perbatasan Eropa, Timur Tengah, hingga hampir
seluruh Asia Timur pada abad ke-13. Dengan kata lain, hari libur resmi
kenegaraan pada tiap hari besar agama di dunia memang memungkinkan untuk
dilakukan oleh Kubilai Khan karena luasnya wilayah kekuasaannya.
2. Galileo Galile
Lahir dalam masa “dark age”, Galileo Galilei hidup kurang
beruntung. Setelah pandangan-pandangan ilmiahnya soal tata surya membuat
dirinya berurusan dengan pihak gereja, kematiannya pun dirundung masalah. Saat
kematiannya pada tahun 1642, jasadnya tidak langsung dikubur, tapi tetap
disimpan hingga tahun 1737, kira-kira hampir seabad. Tak cukup hanya itu,
sebelum dikubur di Gereja Santa Croce, Florence, Italia, seorang bangsawan tega
memotong tiga jari Galileo sebagai kenang-kenangan. Dua dari jari itu kemudian
dimiliki oleh seorang dokter Italia, dan jari ketiga-sepotong jari tengah-saat
ini berada di Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di Florence, Italia, dipajang
menunjuk ke langit di atas tiang marmer.
3. Abraham Lincon
Tak terbantahkan lagi bahwa Lincoln adalah bapak bangsa
Amerika. Tapi anehnya, untuk ukuran seorang tokoh kelas dunia, hidupnya
dipenuhi dengan berbagai kegagalan dan tragedi. Tahun 1831 dia mengalami
kebangkrutan dalam usahanya. Tahun 1832 dia menderita kekalahan dalam pemilihan
tingkat lokal. Tahun 1833 dia mencoba usaha lagi dan kembali bangkrut. Tahun
1835 istrinya meninggal dunia. Tahun 1836 dia menderita tekanan mental yang
sangat berat dan hampir saja masuk rumah sakit jiwa. Tahun 1837, dia kalah
dalam suatu kontes pidato. Tahun 1840, ia gagal dalam pemilihan anggota senat
AS. Tahun 1842, dia menderita kekalahan untuk duduk di dalam kongres AS. Tahun
1848 ia kalah lagi di kongres. Tahun 1855, lagi-lagi gagal di senat. Tahun 1856
ia kalah dalam pemilihan untuk menduduki kursi wakil presiden. Tahun 1858 ia
kalah lagi di senat. Tahun 1860 akhirnya dia menjadi presiden Amerika Serikat.
Dan yang terakhir, pada tahun 1865, selesai menonton opera, John Wilkes Booth,
seorang aktor opera, menembaknya hingga tewas!
4. Johannes Brahm
Dia adalah seorang komposer besar yang pernah dimiliki
bangsa Jerman. Hidup tahun 1883 – 1897. Banyak karya besar lahir dari
tangannya. Salah satunya yang masyhur adalah Wiegenlied, Op. 49 No. 4 (“Lagu
Nina Bobo”, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Brahms’ Lullaby). Sebagai
seorang seniman tentunya banyak orang berpendapat bahwa perasaan mereka sangat
halus dan peka. Tetapi komposer yang satu ini tidak. Ia sangat benci dengan
binatang. Setiap malam dalam hidupnya, ia naik keloteng rumahnya, mengambil
busur dan anak panah, dan membunuh semua kucing milik tetangganya.
5. Wilhelm Steinitz
Lahir 17 Mei 1836 – meninggal 12 Agustus 1900 (pada umur 64
tahun) ialah seorang pecatur dan juara catur dunia resmi pertama antara tahun
1886 hingga 1894. Ia berasal dari keluarga Yahudi dari Wina di
Austria-Hongaria. Kemudian ia tinggal di Inggris dan kemudian mengubah namanya
dari Wilhelm menjadi William. Di tahun-tahun akhir hidupnya ia pindah beserta
keluarganya ke Amerika Serikat, dan kemudian menderita sifilis. Pada masa
tuanya, ia secara perlahan-lahan dijangkiti kegilaan, dan sering merasa bahwa ia
dapat menelepon seseorang tanpa menggunakan telepon, ataupun bermain catur
tanpa menyentuh bidak. Puncak kegilaannya terjadi saat Steinitz mengumumkan
kepada masyarakat luas bahwa ia hendak menantang Tuhan untuk bermain catur.
Lebih parah lagi, ia menawarkan fur satu bidak dalam pertandingan ini!
6. Napoleon Bonaparte
Saat berperang di Timur Tengah tahun 1799, ia bermaksud
melepaskan 1200 tentara Turki yang berhasil ditawan Perancis, ketika Perancis
berhasil merebut Jaffa. Saat itu Napoleon sedang terserang influenza. Saat
menginspeksi pasukan, Napoleon terserang batuk berat hingga ia mengutuk “ Ma
sacre toux! “ (Batuk sialan!). Perwira pendamping Napoleon merasa sang jenderal
mengatakan Massacrez Tous (Bunuh semua). Akibatnya, 1200 orang tawanan Turki
itu dieksekusi mati. Tragedi kemanusiaan dalam sejarah yang disebabkan hanya
karena batuk sang jenderal dan kuping perwira yang soak!
Komentar
Posting Komentar